‘Murid Belajar di Kolong Rumah’
SEBUAH kondisi membuka tabir satu sisi ketertinggalan infrastruktur pendidikan di Kabupaten Lebong. Seperti yang terlihat saat tim ekspedisi dari Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Lebong yang melakukan verifikasi data pendidikan ke daerah Sungai Lisai dan Air Putih Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong yang melihat kondisi SD 06 Sungai Lisai Kecamatan Pinang Belapis kelas jauh yang siswanya belajar dikolong rumah Kepala Desa akibat tidak adanya bangunan sekolah di desa tersebut. Berikut Laporannya :
Dwi Nopiyanto- Lebong
Butuh waktu sekitar 4 jam dari Desa Sebelat untuk menuju Desa Sungai Lisai. Untuk menuju Desa Sungai Lisai kita harus berjalan kaki dan menyebrangi dua sungai besar akibat tidak adanya akses jalan. Pada hari Kamis (9/2) beberapa orang dari Diknaspora Kabupaten Lebong dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Wilayah UPTD Lebong Utara/Lebong Atas melakukan kunjungan ke Desa Sungai Lisai Kecamatan Pinang Belapis untuk melakukan verifikasi data pendidikan sekaligus memberikan bantuan berupa 1 set alat pengeras suara dan seperangkat alat tulis kepada masing-masih siswa di SD 06 Desa Sungai Lisai Kecamatan Pinang Belapis. Di SD tersebut hanya memiliki siswa sebanyak 39 siswa ditambah 24 siswa kelas jauh yang belajar di kolong rumah di Dusun Air Putih Sungai Lisai. \"Sekolah kolong rumah itu awalnya adalah usulan orangtua murid yang kasihan melihat anaknya jalan kaki sekitar 2 jam setiap hari dari rumahnya untuk tiba di SD induk. Akhirnya disepakati, sekolah darurat itu dibuat di kolong rumah panggung warga Dusun Air Putih,\" kata Herman salah satu tim ekspedisi Diknaspora Lebong yang melakukan kunjungan ke SD tersebut. Di Kolong rumah panggung tersebut dibagi menjadi tiga ruangan yang hanya dibatasi oleh papan. Ironisnya 24 siswa yang belajar di tiga ruangan tersebut terdiri dari kelas 1 hingga kelas 6 dan hanya ada 2 tenaga guru kontrak. Tentu saja, dengan kondisi demikian kegiatan belajar mengajar para siswa menjadi tidak kondusif lagi akibat beberapa kelas terpaksa digabung dalam satu ruangan. Seperti yang dikatakan Kepala Disdiknaspora Lebong Drs Edi Suarna didampingi Kabid Dikdas M Ronaldi SPd melalui Kasubbid Kurikulum Baheramsyah MPd bahwa dengan kondisi demikian, dalam menghadapi ujian nasional (UN) nantinya, siswa di SD tersebut terpaksa mengikuti Ujian Nasional menginduk ke SD 03 Desa Ketenong Kecamatan Pinang Belapis yang berjarak sekitar 6 jam dari desa tersebut. \"Di SD Sungai Lisai tersebut ada 6 siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional pada tahun ini, maka terpaksa siswa tersebut mengikuti Ujian Nasional menginduk di SD 03 ketenong, dikarenakan kondisi Sekolah yang belum memnuhi syarat sebagai Sekolah pelaksana Ujian nasional,\" jelas Baheramsyah. \"Untuk itu diharapkan di tahun depan, fasilitas di SD tersebut dapat ditambah agar kondisi belajar para siswa dapat fokus dan tidak terganggu lagi,\" pungkas Baheramsyah. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: